Tragedi Semanggi menjadi kerap terdengar ditelinga kita pada tahun 1998. Peristiwa tragis ini terjadi ketika terjadi masa transisi pemerintahan indonesia. Hal ini dipicu oleh protes sejumlah masyarakat terhadap hasil sidang pelaksanaan sidang istimewa. Pada peristiwa ini sekitar 17 warga sipil tewas akibat bentrok tersebut.
Dan sekitar sebelas orang lainnya ditamba seorang mahasiswa tewas diseluruh Jakarta. Sidang istimewa sebagai jalan awal penentuan pemilu dan agenda pemerintahan. Karena ketidak percayaan
dan tidak mengakui kepemerintahan B.J Habibie dan para anggota DPR/MPR Orde Baru.Setelah kita melihat deskripsi ini, konon katanya para korban dari kejadian tersebut menjadi arwah penasaran dan kerap melakukan gangguan terhadap warga sekitar kota Semanggi. Sebagian masyarakat mengaku pernah melihat penampakan para korban tersebut.
Jika kita sadari kejadian tersebut secara logika memang rasanya tidak mungkin. Karena di era modernisasi yang bertumpu pada kemajuan tekhnologi, adanya penampakan dalam sosok hantu, setan dan makhluk ghaib lainnya tidak banyak dipercaya oleh masyarakat modern.
Namun, hal ini menjadi berbeda jika perspektif yang diambil berasal dari kalangan terdahulu. Mereka sangat kental sekali menganggap bahwa makhluk ghaib itu ada dan benar adanya. Menurut agama Islam dan juga agaman lain percaya bahwa makhluk-makhluk tersebut ada.
Karena memang kita hidup bersama dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain, seperti Jin, Setan, Iblis, dan lain-lain. Meskipun, makhluk tersebut tidak bisa terlihat dengan mata telanjang. Hanya sebagian orang yang telah diberi kelebihan oleh Allah dengan dibukakannya tabir antara dunia manusia dan dunia ghoib.
0 komentar:
Posting Komentar